Jumat, 06 November 2009

Mimpi disayang Allah

"Ibu, tadi kk mimipi disayang Allah". Kalimat itu terucap dari bibir mungil Naila anakku. Hatiku langsung tak karuan setelah mendengarnya.
"Mimpinya gimana ka?" Aku coba untuk mencari tahu.
"Syurga." jawabnya.
"Trus, kk liat apa di syurga?" aku terus menyelidik.
"Bunga warnawarni, baguus banget.."ceritanya lagi.
"harum ga?" tanyaku lagi.
"harum banget.."jawabnya polos.
Subhanallah, aku termanggu sejenak. Sambil sibuk dengan pikiranku sendiri, aku bertanya dalam hati 'apakah benar yang dilihat anakku dalam mimpinya itu?'. Jika memang benar, maka yang dilihatnya adalah sesuai dengan keadaan syurga yang dilukiskan dalam banyak surat dalam AlQuran dan Sunnah Rosulullah SAW..
Mimpi itu adalah mimpi pertama anakku yang disayang Allah. Waktu itu, Naila sedang sakit cacar air. Badannya sedang demam, dan aku ingat pada saat itu dia sedang tidur siang dan ada gempa bumi yang melanda Jawa Barat dan sekitarnya. Gempa itupun terasa sekali di Bogor daerah rumah kami.
Sedang asik dengan pikiranku sendiri, tiba-tiba Naila bilang :"Bu, kk mau ke syurga!"
Aku hanya bisa tersenyum, masih dengan pikiranku sendiri.
"kalo kk di syurga, kk ajak ibu sama abi ya nak!" pintaku kepadanya.

Khansanaila, putri kecilku yang berusia 4 tahun, tentu masih suci dan bening hatinya. Balita itu belumlah memiliki dosa seperti ayah bundanya. Apa yang dilihat dimimpinya mungkin saja benar, karena dia masih dalam asuhan Allah. Jika malam saat Naila tidur, aku senang menatapnya berlama-lama. Aku lihat tidurnya begitu damai, begitu cantik. Betapa Allah menjaganya, karena balita belumlah memiliki dosa. Pada saat dia bermain, begitu polosnya dia berkata, bila nangis lansung mereda, tak pernah menyimpan dendam dihatinya. Ya, pantaslah dia bisa melihat syurga. Karena jiwanya masih teramat suci.
Semenjak mimpi pertamanya itu, seringkali naila menceritakan mimpi yang sama kepadaku. Ya, mimpi disayang Allah, dia bilang. Dan selalu setelah dia selesai menceritakan mimpinya dia bilang "Bu, kk mau ke syurga.."
Anakku sayang, tanpa mimpipun kamu sudah disayang Allah, karena kesucian jiwa dan kebeningan hatimu nak..

ghodiz@d'office (15.56)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar